Posted by DKT INTERNATIONAL on Monday, July 28, 2014
bbc - detikNews
Israel telah menerima permintaan PBB agar digelar
gencatan senjata selama 24 jam di Gaza, tapi mereka menyatakan akan
melakukan serangan militer apabila Hamas melanggarnya.
Rapat kabinet Israel memutuskan gencatan senjata diperpanjang mulai Sabtu hingga hari Minggu (27/07) tengah malam.
Langkah
ini diambil walaupun kelompok militan Hamas menembakkan roket ke
wilayah Israel setelah mereka menolak upaya perpanjangan gencatan
senjata.
Pimpinan Hamas mengatakan, tidak akan menerima gencatan
senjata kecuali pasukan Israel meninggalkan Gaza dan para pengungsi
diizinkan kembali ke rumahnya.
Israel mengatakan, mereka akan
melanjutkan serangan militer ke lokasi terowongan yang digunakan Hamas
untuk menyelundupkan senjata, selama periode gencatan senjata.
Hamas
menuduh Israel menggunakan gencatan senjata sebagai persiapan untuk
serangan militer berikutnya. Mereka juga mengklaim bahwa Israel
melanggar gencatan senjata pada Sabtu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kepada BBC bahwa tiga mortir telah ditembakkan dari Gaza pada hari Sabtu.
Pertemuan Paris
Kelompok sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan mereka telah menembakkan sedikitnya lima roket ke Israel.
Gencatan senjata asli berakhir pukul 20.00 waktu setempat pada Sabtu.
Tuntutan genjatan senjata telah disuarakan dari bebrgaia pihak di dunia.
Sedikitnya 8.000 orang warga Gaza, termasuk anak-anak, tewas akibat serangan militer Israel.
Juru
bicara kementerian kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qidra mengatakan,
hampir 150 mayat telah ditemukan di reruntuhan akibat serangan militer
Israel, hari Sabtu.
Setelah pembicaraan di Paris pada Sabtu,
Menteri luar negeri AS, Turki, Qatar dan beberapa negara Eropa mendesak
kedua pihak untuk memperpanjang gencatan senjata.
Otoritas
kesehatan di Gaza mengatakan 1.033 warga Palestina, kebanyakan warga
sipil, telah tewas dan sekitar 5.900 orang terluka sejak Israel
melancarkan serangan ke Gaza 19 hari yang lalu.
Pihak berwenang
Israel mengatakan dua tentara tewas pada hari Sabtu, sehingga korban
tewas di pihak tentara Isaael mencapai 42 orang. Dua warga sipil Israel
dan pekerja asal Thailand yang bekerja di Israel juga tewas.
Sumber Detiknews